teks anekdot tentang kerajaan jangan terlalu singkat
B. Indonesia
ababannrizky
Pertanyaan
teks anekdot tentang kerajaan jangan terlalu singkat
2 Jawaban
-
1. Jawaban anggibean
dari lapisan lapisan kerak bumi yang berasal dari jatuhnya meteorid -
2. Jawaban Citraberlia
Teks Anekdot : KERAJAAN BAWAH LAUT
Suatu hari, ada seorang Raja dari sebuah kerajaan laut yang menguasai seluruh lautan membuat sebuah pesta tahunan di kerajaannya. Setelah usai pesta tersebut, masyarakat ikan yang hadir pada pesta tersebut mengalami sakit perut termasuk Sang Raja. Raja pun mengadakan pertemuan dengan seluruh rakyatnya untuk menemukan pelaku yang berani meracuni Raja dan juga masyarakatnya.
Raja memanggil pengawalnya. Pengawalnya pun datang, "ada apa paduka raja memanggil saya?". "Saya tidak terima dengan orang yang telah membuat saya sakit perut" keluh Sang Raja. “Memang siapa yang mengantar makanan kepada paduka raja?” tanya Si Pengawal. Raja pun berpikir “ehmm… yang mengantarnya adalah Si Gurita. Cepat panggil dia!” Perintah Raja. Pengawal pun bergegas mencari Si Gurita.
Beberapa saat kemudian, Si Pengawal beserta Gurita datang menghadap Raja. “Apa yang membuat yang mulia mencari saya?” tanya Si Gurita. “Kau yang telah membawakan saya makanan pada saat pesta tadi malam, oleh karena itu saya memanggil kamu untuk bertanggung jawab atas semua kekacauan yang menimpa lautku” jelas Raja. “Tapi bukan saya yang paduka raja makan, tapi si udang” bela Si Gurita. Raja berpikir bahwa yang diucapkan oleh Si Gurita ada benarnya. “Pengawal! Kau membawakan aku pelaku
yang salah. Bawa si udang kehadapanku sekarang!” perintah Sang Raja. Si Pengawal bingung harus mencarinya kemana karena udang telah di makan. “Ba…baik paduka raja” Si Pengawal pun pergi.
Beberapa saat kemudian si Pengawal pun berhasil menemui udang dan datang membawa Udang bersamanya. “Paduka raja memanggil saya?” tanya Si Udang. “Kalian bangsa udang yang telah meracuni saya dan rakyat lautanku. Kalian harus bertanggung jawab atas apa yang telah kalian perbuat” jelas Raja. “Tapi kami tidak beracun, mungkin saja kokinya membumbuinya salah.” Bela Si Udang. Raja berpikir kembali bahwa pernyataan Si Udang ada benarnya “pengawal! Bawakan aku koki. Pastikan bahwa benar dia yang bersalah” perintah Raja. Pengawal bingung lagi harus mencari kemana “ba…baik paduka”. Pengawal pun pergi.
Setelah 5 jam menunggu, akhirnya pengawal datang tanpa membawa koki. “Kau lama sekali, lalu mana kokinya?” ucap Raja marah. “Maafkan saya paduka raja. Setelah saya berkeliling di lautan ini ternyata tidak ada koki. Lalu saya bertanya kepada Si Lumba-Lumba ternyata si koki hanya ada di air tawar” jelas Si Pengawal polos. Raja semakin marah “apa katamu? Kau tidak bisa menemuinya? Kau sudah membuatku menunggu dan kau tidak bisa mendapatkan pelakunya maka dari itu kau yang harus dihukum”. “ta…tapi Raja”. Dan akhirnya Si Pengawal pun dihukum di depan masyarakat ikan setempat.