suplai energi yang berkelanjutan sangat penting ubtuk menjaga agar ekosistem tetap stabil,karena
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata Pelajaran: biologi
Kelas: X SMA
Kategori: Ekosistem
Kata Kunci: aliran energi, rantai makanan, jaring-jaring makanan,keseimbangan ekosistem
Pembahasan :
Di dalam ekosistem aliran energi terjadi melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Dalam suatu rantai makanan terjadi aliran energi dari produsen ke konsumen primer ke konsumen sekunder dan seterusnya sampai konsumen terakhir dan dekomposer. Jadi, hubungan makan dimakan terjadi aliran energi dari komponen abiotik ke biotik yaitu dari matahari-produsen-konsumen primer-dan seterusnya.
Selain dari produsen aliran energi dapat terjadi dari detritus. Detrtitus adalah partikel-partikel organik hasil penguraian organisme yang telah mati dan sisa organisme. Pemakan detritus disebut detritivor. Detritivor dapat membentuk rantai makanan yang disebut rantai makanan detritus.
Semua organisme, baik yang hidup maupun yang sudah mati merupakan sumber makanan yang potensial bagi organisme lain.Adanya rantai makanan dan jaring-jaring makanan menunjukkan adanya saling ketergantungan di antara produsen, konsumen, dan dekomposer. Keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup suatu makhluk hidup akan terganggu (tidak terwujud) apabila salah satu komponen ekosistem tersebut tidak ada.
Kehidupan yang ada di muka bumi ini sebenarnya merupakan satu sistem ekologis. Sebagai suatu sistem, semua komponen
penyusunnya seperti manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan akan saling memengaruhi komponen yang lainnya. Yang dimaksud sistem ekologis adalah berfungsinya perpindahan energi dan daur biogeokimia pada suatu ekosistem. Berpindahnya energi disertai dengan perpindahan zat dari air, tanah, dan udara ke organisme, lalu kembali ke air, tanah dan udara lagi. Lingkungan yang dapat menjamin kelangsungan sistem ekologi tersebut dinamakan lingkungan yang seimbang. Keseimbangan lingkungan yang dimaksud dapat terjadi jika faktor biotik dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan berada dalam komposisi seimbang. Kondisi lingkungan semacam itu yang akan menjamin terbentuknya ekosistem yang sehat.Keseimbangan ekosistem tidaklah statis, artinya komponen penyusun ekosistem dapat mengalami kenaikan maupun penurunan jumlah populasi, namun dalam komposisi yang proporsional. Ekosistem seimbang didukung oleh banyak alternatif lintasan yang dapat dilalui zat untuk terjadinya daur materi dan perpindahan energi. Semakin banyak variasi jenis tumbuhan, herbivora, karnivora dan mikroba maka semakin banyak lintasan zat. Hal tersebut menyebabkan ekosistem tersebut semakin mantap keseim-bangannya. Jika satu jenis tumbuhan berkurang, masih tersedia jenis tumbuhan lain sebagai produsen yang menjadi sumber makanan bagi herbivora. Demikian pula, bila hewan herbivora tertentu jumlahnya berkurang masih ada jenis herbivora lainnya yang dapat dimakan oleh hewan karnivora. Seterusnya, bila ada jenis karnivora tertentu yang punah masih ada karnivora lain yang meneruskan perpindahan energi dan zat dalam komunitas tersebut.
Sebaliknya, bila komunitas hanya beberapa jenis organisme yang terbatas akan menjadi kurang stabil. Bila ada satu atau dua jenis organisme mengalami kepunahan tidak akan ada alternatif jalur yang dapat dilalui oleh zat dan energi, sehingga bila ada perubahan lingkungan maka akan ada yang mengalami kepunahan atau bahkan ada pertumbuhan populasi (booming populasi) yang tidak seimbang. Keseimbangan lingkungan akan stabil dan akan tetap terjaga apabila jumlah individu produsen lebih besar daripada jumlah konsumen I, demikian juga jumlah konsumen I harus lebih besar dari jumlah konsumen II, dan seterusnya jumlah konsumen II harus lebih besar dari jumlah konsumen III. Apabila faktor biotik dan abiotik mangalami perubahan maka keseimbangan lingkungan menjadi terganggu, misalnya akibat penggundulan hutan, bencana alam adan perburuan liar.
Semoga bermanfaat