contoh teks diskusi bahasa indonesia
B. Indonesia
lilissep
Pertanyaan
contoh teks diskusi bahasa indonesia
1 Jawaban
-
1. Jawaban aswaja97
Siswa Tidak Boleh Membawa Hanphone di Sekolah Larangan membawa hanphone (telepon genggam) bagi para siswa di sekolah dengan harapan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar, ternyata banyak menyebabkan perdebatan di lingkungan sekolah itu sendiri.Berbagai alasan,baik yang mendukung dan menentang larangan itu terus mengemuka sebagai polemik. Bagi pihak yang menyetujui pelarangan membawa hanphone di sekolah itu alasannya sederhana saja. Alasan pertama,coba Anda bayangkan ketika para peserta didik sedang serius dan berkonsentrasi dalam pembelajaran, tiba-tiba dering hanphone berbunyi, seketika konsentrasi kelas tertuju pada sumber suara itu. Akibatnya, buyarlah konsentrasi belajar siswa. Alasan kedua, para peserta didik yang notabennya adalah masih berusia anak-anak dan remaja berkecenderungan suka bermain. Setiap hanphone dilengkapi dengan fitur-fitur permainan (game). Dengan demikian kecenderungan bermain mereka boleh jadi akan dilakukan juga di dalam kelas tatkala pembelajaran sedang berlangsung. Alasan lainnya adalah jika peserta didik diperkenanankan membawa hanphone bukan tidak mungkin mereka akan melakukan persaingan bagus-bagusan atau mahal-mahalan harga alat komunikasi ini. Dan masih banyak alasan yang lain. Terlepas dari alasan-alasan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa para peserta didik suatu ketika sangat membutuhkan jasa handphone, khususnya yang dapat dipakai untuk mengakses internet. Kita ketahui bersama bahwa salah satu sumber yang dipergunakan dalam mengumpulkan informasi data adalah berasal dari internet. Hanphone adalah sarana yang sangat efektif untuk dibawa dan dipergunakan untuk mengakses data yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Bahkan, untuk Kurikulum 2013 memprasaratkan media internet sebagai salah satu sumber penting dalam mengeksplorasi informasi pembelajaran. Tampaknya argumen-argumen yang ada di atas dapat kita terima kebenarannya, akan tetapi kita harus bijak bersikap.Artinya,sekolah memperbolehkan siswa membawa HP asal tidak diaktifkan ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung atau boleh diaktifkan di dalam kelas apabila alat ini dibutuhkan untuk mengunduh informasi pembelajaran melalui internet. b). Contoh 2: Larangan Merokok di Tempat Umum Larangan merokok di tempat-tempat umum menjadi perdebatan yang marak di masyarakat. Kalangan yang mendukung terus mengumandangkan agar larangan it terus dijalankan. Sedangkan, bagi pihak yang kurang setuju mengharapkan agar larangan itu segera dicabut. Larangan merokok di tempat-tempat umum,menurut kalangan pendukung larangan, sangat efektif untuk mengurangi dampak buruk merokok,terutama bagi para perokok pasif. Yang dimaksud perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok tetapi sempat menghirup asap rokok. Perlu dipahami bahwa perokok aktif dan perokok pasif sama-sama memiliki resiko tinggi atas ancaman bahaya merokok. Dengan larangan ini orang-orang non-perokok memiliki hak untuk melindungi diri dari menghisap asap nikotin. Orang-orang non-perokok tidak harus ikut sakit sebagai efek dari perbuatan orang lain (=perokok). Yang pasti,larangan tidak merokok di tempat umum akan mampu menciptakan tempat umum bebas dari asap rokok sekaligus meningkatkan kualitas udara. Sementara pihak yang berseberangan dengan larangan ini mengatakan bahwa larangan merokok menyebabkan penurunan pendapatan bagi dunia bisnis,seperti bar, restoran, dan sejenisnya. Argumen lain adalah larangan merokok di tempat umum adalah menindas hak-hak asasi manusia,khususnya kaum perokok. Berangkat dari hal-hal di atas,patut kiranya dikatakan bahwa larangan merokok di tempat umum sebagai upaya menciptakan lingkungan udara yang bersih sekaligus sebagai bentuk penghormatan bagi mereka yang bukan perokok. Sementara itu, bagi para perokok tetap diberi hak untuk menikmati rokok di area tertentu yang biasa disebut “smoking area”. c). Contoh 3: