B. Indonesia

Pertanyaan

Hal-hal yg perlu ada dalam meresensi buku ilmu pengetahuan dan puisi ??

1 Jawaban

  • Pengertian Resensi

    Tahukah Anda tentang Resensi? Apakah itu Resensi? Disini akan kita ulas mengenai Resensi. Resensi berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata revidere atau recensere yang berarti melihat kembali, menilai atau mempertimbangkan. Dalam bahasa Inggris adalah review, dalam bahasa Belanda adalah recensie yang keduanya berarti mengulas sebuah buku.
    Dalam kamus bahasa latin menyatakan, bahwa resensi adalah hasil pembahasan atau penilaian yang pendek sebuah karya tulis.
    Menurut WJ. Poerwadarminta, bahwa Resensi adalah sebagai petimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menitik beratkan tema, isi buku, kritikan, dan memberi dorongan pada halayak tentang perlu atau tidaknya buku dibaca, dimuat disurat kabar atau majalah.
    Menurut Hoesnaeni dalam blognya,Resensi adalah tulisan timbangan suatu hasil karya atau wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun nonfiksi dengan cara mengungkapkan segi keunggulan dan kelemahannya secara objektif.
    Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka, secara garis besar resensi merupakan suatu hasil karya yang memuat sebuah pertimbangan tentang baik atau buruknya kualitas atau mutu suatu hasil karya orang lain dan memotifasi masyarakat umum untuk perlu atau tidaknya mengapresiasi karya tersebut.


    Contoh Resensi
    RESENSI BUKU TUANKU RAO DI JAWA POS, MINGGU, 24 JUNI 2007.
    “PRAHARA DI TANAH BATAK”
    Judul Buku: Pongkinangolngolan Sinambela gelar Tuanku Rao. Teror Agama Islam Mazhab Hambali Di Tanah Batak.
    Penulis: Mangaradja Onggang Parlindungan
    Editor: Ahmad Fikri A.F.
    Penerbit: LKiS, Jogjakarta
    Cetakan I, Juni 2007
    Isi buku: iv + 691 halaman-Hardcover
    Harga: Rp 135.000
    “Tak ada fakta, yang ada hanyalah tafsir,” begitu kata Nietzsche berkenaan dengan masalah kebenaran dan pengetahuan. Katakata itu tampaknya berlaku juga untuk sejarah, sebab sejarah erat kaitannya dengan serpihan-serpihan kebenaran dan pengetahuan, yang supaya bermakna perlu ditata dan ditafsir kembali. Karena itu, sejarah juga merupakan tafsir, dan sebuah tafsir bukanlah segumpal kebenaran mutlak. Ia baru merupakan upaya untuk mendekati kebenaran.


    Moga bermamfaat gan

Pertanyaan Lainnya