Sejarah

Pertanyaan

Penjajah sering bertindak menghalalkan segala cara untuk memperluas wilayahnya. Mengapa demikian dan tunjukkan buktinya!

1 Jawaban

  • Penjajah sering bertindak menghalalkan segala cara untuk memperluas wilayahnya. Mengapa demikian dan tunjukkan buktinya!

    Jawaban:

    Karena penjajah ingin menguasai wilayah dan sumber daya alam di Indonesia.  

    Bukti dari tindakan yang menghalalkan segala cara oleh para penjajah misalnya adalah tindakan-tindakan yang kejam dan menyengsarakan rakyat Indonesia, yaitu:

    1. Sistem Kerja Rodi

    2. Pelayaran Hongi

    3. Sistem Tanam Paksa

    4. Politik Devide et Impera

    Pendahuluan:

    Belanda sangat berambisi dalm menguasai dan memonopoli perdagangan serta produksi rempah-rempah di Nusantara. Rempah-rempah pada masa itu menjadi komoditas yang sangat berharga, sehingga memberi keuntungan besar bagi Belanda dari hasil monopoli ini. Dalam upaya ini, merega tega melakukan berbagai tindakan yang menyebabkan penderitaan rakyat Indonesia.

    Pembahasan:

    Kebijakan penjajah Belanda yang merugikan ini antara lain adalah:

    1. Sistem Kerja Rodi

    Kerja paksa atau disebut dengan kerja rodi adalah pengerahan tenaga penduduk Indinesia oleh penajajah Belanda untuk melakukan pembangunan demi kepemtingan Belanda. Kerja Paksa ini terutama terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Wilhelm Daendels, yang menjabat pada tahun 1808-1811.  

    Daendels ditugaskan untuk mempertahankan Hindia Belanda dari serangan Inggris. Karena itu, Daendels melakukan pembangunan besar-besaran, seperti pembangunan Jalan Raya Pantai Utara Jawa dari Anyer, di Banten, hingga Panarukan di Jawa Timur.

    Untuk membangun jalan yang mencapai panjang sekitar 1000 km ini, Belanda mengerahkan ribuan tenaga dari penduduk Indonesia yang dipaksa membangun jalan, dengan kondisi yang berat, hingga banyak pekerja meninggal.

     

    2. Pelayaran Hongi

    Pelayaran Hongi adalah pelayaran yang dilakukan oleh VOC untuk menjaga monopoli rempah-rempah dengan cara membakar kebun rempah-rempah yang menolah berdagang dengan Belanda atau memproduksi rempah-rempah terlalu besar.

    Pelayaran Hongi ini mengakibatkan tewasnya sebagian besar penduduk di kepulauan Banda. Dengan pelayaran Hongi ini Belanda bisa memonopoli perdagangan rempah-rempah karena para penduduk tidak berani menjual ke pedagang selain VOC. Akibat dari monopoli ini VOC bisa menjual rempah-rempah ini di Eropa dengan harga dan keuntungan sangat besar.

    3. Sistem Tanam Paksa

    Tanam paksa atau dalam bahasa  Belanda disebut “cultuurstelsel” adalah sistem yang diterapkan penjajah Belanda agar dapat mendapatkan penghasilan sebesar-besarnya dari wilayah jajahannya di Hindia Belanda.  

    Sistem tanam paksa membuat para penduduk di Hindia Belanda harus menanam tanaman produksi untuk ekspor seperti kopi, karet, teh dan tembakau. Tanaman ini memiliki nilai jual tinggi, dan diekspor oleh pemerintah Belanda untuk menghasilkan pendapatan besar.

    Sistem ini sangat berhasil membuat Belanda meraup keuntungan besar, sehingga Hindia Belanda bisa mengirim keuntungan sebesar 15 juta florin pada tahun 1851 ke pemerintah Belanda di Eropa.

    Namun sistem ini menimbulkan penderitaan bagi warga asli yang  harus bekerja paksa di perkebunan milik Belanda. Sistem ini membuat produksi tanaman pangan terbengkalai dan tanah yang dapat digunakan untuk menanam pangan seperti padi dipaksa dipakai untuk menanam tanaman produksi.

    4. Politik Devide et Impera

    Politik devide et impera, adalah politik memecah belah dan menaklukkan yang diterapkan penjajah Belanda.  

    Politik ini dilakukan VOC dengan mendukung salah satu dari pihak yang bertikai diantara kerajaan di Indonesia. VOC akan membantu pihak ini dan sebagai gantinya VOC akan mendapatkan wilayah kekuasaan dan monopoli perdagangan.

    Devide et impera terhadap bangsa Indonesia berdampak perpecahan di bangsa Indonesia, dan takluknya bangsa Indonesia di bawah penjajahan Belanda, meskipun saat itu Belanda melalui VOC hanya memiliki sedikit pasukan di Indonesia.

    Contoh devide et impera ini adalah pada Perang Makassar. Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa dan kota Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Arung Palakka, yang saat itu berseteru dengan Sultan Hasanudin.  

    Pelajari lebih lanjut:

    Apa latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa ?

    https://brainly.co.id/tugas/739842

    Kode:  11.3.1  

    Kelas: XII

    Mata Pelajaran: IPS/Sejarah  

    Materi: Bab 1 - Bangsa Eropa di Indonesia

    Kata Kunci: Penjajahan Belanda di Indonesia


Pertanyaan Lainnya